Banyak orang menantikan kemunculan fenomena supermoon yang di prediksi akan muncul 20 Maret 2011. Banyak orang mengaitkan antara supermoon dan Gempa bumi dan tsunami di Jepang, bahkan tidak sedikit orang yang menganggap supermoon penyebab bencana alam terdahsyat di tahu 2011 ini. Ada Seorang astrolog bernama Richard Nolle, misalnya, memperkirakan bahwa supermoon kali ini akan menimbulkan bencana gunung berapi dan badai. Namun, hal tersebut bantah oleh para astronom dengan mengatakan efek supermoon sangatlah kecil. Apa sebenarnya yang disebut Supermoon? Berikut penjelasan tentang fenomena supermoon.
Dalam dunia astronomi, Bulan bisa berada di titik terjauh dan terdekat dengan Bumi. Titik terjauh dikenal dengan apogee, sedangkan titik terdekat dikenal dengan perigee. Saat Bulan mencapai titik terdekat atau perigee inilah, fenomena yang dikenal dengan supermoon terjadi. Publikasi space.com menyebutkan, Bulan akan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi dalam kurun waktu 18 tahun terakhir. Bulan "hanya" 356,577 kilometer dari Bumi. Ini 30.000 kilometer lebih dekat dengan jarak rata-rata Bumi-Bulan biasanya yang berkisar 382.900 km. Akibat kedekatannya, maka Bulan akan sedikit memengaruhi kondisi di Bumi. Misalnya meningkatnya gelombang pasang yang terjadi akibat gaya tarik Bulan yang sedikit lebih besar. Bagi nelayan, kondisi ini perlu diwaspadai dan sebaiknya tak melaut. Pengaruh lain adalah meningkatnya aktivitas seismik dan gunung berapi. Namun, sekali lagi efeknya sangat kecil. Jim Garvin dari Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt bahkan mengatakan, "Super dalam supermoon hanyalah karena penampakan yang lebih dekat."
Adverise
0 comments:
Post a Comment