Pada
tanggal 14 februari di kenal denga hari valentine atau hari kasih sayang dan
kebanyakan orang yang merayakan hanya ikut ikutan trend tanpa mengetahui
sejarah dan misi valentine itu sendiri. Lalu apa sebenarnya hukumnya merayakan
hari valentine bagi umat islam dan bagaimana sejarah hari valentine itu
sendiri? Dan bagaimana kita menasehati anak kita agar jangan ikut ikutan budaya
orang yahudi atau nsarani tersebut. Karena jelas didalam Al Qur'an maupun
hadist kita dilarang mengikuti kebiasaany orang yahudi maupun nasrani karena
hukumnya sama saja dengan kaum tersebut.
Berikut
ayat dan hadist yang melarang kita mengikuti Orang yahudi dan nasrani:
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang
Yahudi dan Nasrani sebagai teman setiamu, mereka satu sama lain saling
melindungi. Barangsiapa diantara kamu yang menjadikan mereka teman
setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (QS : al-Maidah : 51)
Dalam hadits lain, Rasulullah menjelaskan secara umum supaya kita tidak meniru-niru orang kafir. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam
Iqtidho’ [hal. 1/269]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar kita menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى لاَ يَصْبُغُونَ ، فَخَالِفُوهُمْ
“Sesungguhnya orang Yahudi dan Nashrani tidak mau merubah uban, maka selisihlah mereka.” (HR. Bukhari no. 3462 dan Muslim no. 2103)
Firman Allah swt dalam Surah Al Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi
dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama
mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang
sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu”.
Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran (keluarga Imran) ayat 85
:“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-sekali
tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi”.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Ad-Dimasyqiy-rahimahullah- berkata, “Tak
ada bedanya antara mengikuti mereka dalam hari raya, dan mengikuti
mereka dalam seluruh manhaj (metode beragama), karena mencocoki mereka
dalam seluruh hari raya berarti mencocoki mereka dalam kekufuran.
Mencocoki mereka dalam sebagaian hari raya berarti mencocoki mereka
dalam sebagian cabang-cabang kekufuran. Bahkan hari raya adalah ciri
khas yang paling khusus di antara syari’at-syari’at (agama-agama), dan
syi’ar yang paling nampak baginya. Maka mencocoki mereka dalam hari raya
berarti mencocoki mereka dalam syari’at kekufuran yang paling khusus,
dan syi’ar yang paling nampak. Tak ragu lagi bahwa mencocoki mereka
dalam hal ini terkadang berakhir kepada kekufuran secara global”.[Lihat Al-Iqtidho’ (hal.186)].
Berikut
kalimat yang menyentuh untuk nasehat kepada anaka kita agar tidak ikut ikutan
merayakan hari valentine.
Anakku jangan marah dan kesal karena bunda
melarangmu berVALENTINE, karena itu budaya kafir.
Anakku, jangan marah jika bunda tidak membelikanmu TEROMPET karena itu ala
YAHUDI
Jangan sedih jika bunda tidak membelikanmu lonceng-loncengan karena itu ala
orang NASHRANI.
Jangan pula engkau murung karena bunda tidak belikan kembang api karena itu
menyerupai MAJUSI
dan janganlah kecewa jika bunda tidak membawamu di keramaian tahun baru, karena
itu hari-hari besar dan BERTASYABUH terhadap musuh-musuh Allah!!
Apakah engkau rela jika bunda dilemparkan ke
dlm neraka, karena bunda tidak mendidikmu diatas ISLAM?
Banggalah wahai anakku, bersyukurlah wahai buah hatiku, karena ALLAH telah
mentakdirkan kita hidup diatas agama ISLAM, agamanya seluruh para NABI DAN
RASUL!
Berbahagialah wahai permataku! Di dalam KETERASINGAN kita akan tetap
bertahan
Sejarah Hari Valentine
Perayaan Kesuburan bulan Februari
Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak
dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan
Januari dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan
kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan
Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian
kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus
meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur,
mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan
kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita
muda akan maju secara sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan
dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan mudah.
Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908)[2], nama Valentinus
paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:
seorang pastur di Roma
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak jelas.
Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada
yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan
sebagai hari raya peringatan santo Valentinus.[3] Ada yang mengatakan bahwa
Paus Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya
Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus
dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh
dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church
di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus
Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini
pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk
dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan
dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin
hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian
dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang
asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta
ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Valentinius
Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup
Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat
yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda
dengan konsep... dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang
pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini:
"Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan,
aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua sakramen agung
dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis) dan
"tempat pelaminan"..." [5].
Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis
adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14
Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan
ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey
Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules (Percakapan
Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada
hari Santo Valentinus")
When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang
ke sana untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada
hari ini dan memanggil pasangan mereka "Valentine" mereka. Sebuah
kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari
koleksi pernaskahan British Library di London.[4] Kemungkinan besar banyak
legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa
di antaranya bercerita bahwa:
Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam
ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya
kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo
Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan
keguguran sebagai martir.
Artikel ini dikutip dari:
facebook.com/SunnahRasulullah.Saw
0 comments:
Post a Comment