Penyebab Bentrokan PN Jakarta Selatan dan Kronologisnya

Advertise


Gambar diatas merupakan salah satu foto bentrokan di PN Jakarta selatan. Penyebab bentrokan PN Jakarta Selatan adalah dipicu kasus kericuhan di Klub Blowfish, City Plaza, Gatot Subroto, bulan April 2010 yang menewaskan dua orang. Berikut kronologi Bentrokan  PN Jakarta Selatan. sidang dengan agenda mendengar keterangan saksi belum dimulai. Sebagian kerabat korban Blowfish sedang makan di salah satu rumah makan yang berjarak 100 meter dari pengadilan. Sebagian lagi berkumpul di dalam pengadilan.
Setelah itu, datang 100-an orang yang diduga kerabat dari dua terdakwa sekitar pukul 12.45. Mereka menumpang tiga bus Kopaja 608 jurusan Blok M-Tanah Abang. "Kelompok yang datang itu dari Kebayoran Lama. Ngeliat ada kelompok datang, mereka yang lagi makan langsung lari ke dalam pengadilan panggil teman-temannya," ucap Komisaris Nurdi Satriaji, Kasat Reskrim Polres Jaksel, di sekitar lokasi.
Setelah itu, puluhan kerabat korban langsung keluar. Kedua kelompok lalu saling serang dengan batu dan parang di tengah jalan. Saat itu, arus lalu lintas Jalan Ampera Raya dalam keadaan padat. Satu pria terluka parah di bagian kepala. Dia sempat menghentikan beberapa taksi, tetapi taksi tidak bersedia mengangkut. Akhirnya, satu taksi dipaksa berhenti oleh polisi untuk melarikan korban ke rumah sakit.
Di tengah-tengah bentrokan, meletus sekitar 4 sampai 5 tembakan dari arah kelompok penyerang. Kelompok korban lalu mundur. Naas, satu pria jatuh setelah tertembak. Dalam kondisi tak berdaya tepat di depan rumah makan Bakmi Ampera, pria itu lalu dikeroyok oleh beberapa orang. Korban lalu dibawa oleh rekan-rekannya setelah kelompok penyerang mundur.
Setelah kelompok penyerang mundur, tiga bus Kopaja langsung dirusak. Satu Kopaja dirusak di depan Toko Total Buah Segar. Dua Kopaja lain dirusak di depan Medical Center Kemang. Seluruh kaca Kopaja pecah dan beberapa ban disobek.Sebelum bentrokan, sekitar 200 petugas bersiaga di dalam pengadilan. Namun, mereka tidak keluar dari pengadilan untuk mengatasi bentrokan. "Mereka (kelompok penyerang) bawa senjata api dengan peluru tajam, sementara anggota kami enggak bawa senjata api, cuma tameng," kata Kepala Polres Jaksel Kombes Gatot Edy. Selama bentrokan, Jalan Ampera Raya ditutup. Hampir semua toko hingga pedagang kaki lima di sepanjang jalan menutup dagangan. "Saya lihat ada yang berantem. Kami langsung tutup. Padahal waktu itu lagi rame orang makan," ucap Yulis (27), salah satu penjaga rumah makan.
"Enggak lama habis bentrok, dateng beberapa orang tinggi, besar, kulit hitam bawa parang panjang. Mereka tanya ada 'orang bawa parang enggak masuk?'. Saya jawab enggak ada. Terus dia masuk ke gang-gang. Kami takut banget soalnya perempuan semua di sini," tuturnya.
Suasana mulai kondusif sekitar pukul 15.30. Arus lalu lintas di dua arah kembali dibuka setelah dua bus Kopaja yang terparkir di tengah jalan diangkut dengan mobil derek. (sumber.kompas)

Adverise

0 comments:

 
Mas Mintos News © 2010 | Designed by Chica Blogger & editted by Blog Berita | Back to top