Berikut ini tips menjadi Miliuner oleh Adam Khoo. Menurut Adam, untuk menjadi miliuner, yang pertama kali harus dilakukan adalah memiliki mindset seorang miliuner. "Mindset, cara berpikir, miliuner berpikir berbeda dari orang pada umumnya," kata Adam dalam acara Wealth Academy di Hotel Aryadutha, Jakarta, Sabtu (15/1/2011). Seorang miliuner, kata Adam, akan berpikir bahwa hal apa pun dapat terwujud jika disertai dengan belajar untuk menggapainya. "Menjadikan sesuatu sebagai tantangan, bagaimana bisa terjadi, dan mungkin jika belajar untuk membuat itu terjadi," ujarnya. Selain itu, seorang miliuner memiliki cara berpikir yang optimis. Dia selalu melihat adanya kesempatan di balik masalah-masalah yang datang. "Sementara orang rata-rata selalu memikirkan problem-problem. Kalau miliuner bisa mulai dari no money.
Apa pun harus dikreasikan di pikiran, bagaimana menjadi miliuner," katanya. Meskipun demikian, lanjut Adam, hanya mengubah cara berpikir tidak cukup membuat Anda menjadi orang "kaya". Untuk selanjutnya, seorang calon miliuner harus menentukan tujuan-tujuan beserta strategi untuk mencapainya. Oleh karena itulah, kata Adam, untuk membuat sukses menghasilkan uang miliaran bahkan triliunan, seseorang harus memiliki keahlian dalam menghasilkan uang. "Making money is a skill (menghasilkan uang adalah suatu keahlian). Kamu harus belajar agar ahli untuk itu. Untuk mengerti manajeman investasi, kamu harus belajar," ungkapnya. Lantas, dari mana seseorang harus belajar menjadi ahli dalam menghasilkan uang? Pelajaran tersebut, kata Adam, tidak akan ditemui di sekolah atau di Universitas. Namun, belajar untuk menjadi ahli dalam menghasilkan uang, kata Adam, bisa didapat dari lingkungan sekitar seperti keluarga, teman, atau sumber pengetahuan seperti buku dan internet. "Sekolah hanya untuk mendapatkan pekerjaaan di perusahaan dan menghasilkan uang untuk bos kita," ujar penulis 11 buku finansial itu seraya menambahkan sekolah tetap penting sebagai dasar. Adam mencontohkan, dia belajar berpikir menjadi miliuner dari pamannya. Sejak kecil, di saat anak muda membelanjakan uang jajannya, Adam diajarkan untuk menabung. Kemudian di saat teman sebayanya membaca komik atau novel, Adam sudah mulai membaca buku-buku finansial. "Buku properti, pemasaran properti, belajar semua tentang bisnis, belajar tentang skill," imbuhnya.
Adverise
0 comments:
Post a Comment